Limbah
diartikan sebagai sisa proses produksi utama selesai. Misalnya: jerami
batang jagung atau daun jagung setelah dipanen buahnya, merupakan sisa
sampingan dari proses produksi. Untuk mendayagunakan limbah pertanian
yang berlimpah pada saat setelah panen agar mempunyai nilai tambah, maka
limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sebagai
alternatif untuk mencukupi kebutuhan pakan.
Jenis-Jenis Limbah Palawija
* Jenis Hijauan
1. Jerami Jagung
Ditinjau
dari segi nilai gizinya jerami jagung lebih rendah dibandingkan dengan
jerami kacang-kacangan, tetapi lebih baik dibandingkan dengan nilai gizi
jerami padi. Selain itu jerami jagung lebih disukai ternak. Kandungan
jerami jagung antara lain; protein 7,7 %, kalsium 1,1 %, dan phospor 0,4
%.
2. Hijauan Daun Segar
Sampai
saat ini limbah tanaman jagung yang potensial untuk makanan ternak
adalah batang dan daun, baik dalam keadaan segar maupun kering.
Pemberian daun jagung sebaiknya dipotong-potong dahul sepanjang ±10 cm.
Kandungan gizi daun muda (belum berbunga) yaitu protein 19,29 %, lemak
4,03 %, serat kasar 32,21 %, dan abu 21,81 %. Daun jagung yang buahnya
telah dipetik mengandung protein 5,56 %, lemak 1,25 %, serat kasar 33,58
%, dan abu 7,28 %.
3. Jerami Kacang-kacangan
Ada
beberapa jenis jerami kacang-kacangan yaitu; jerami kedelai, jerami
kacang tanah, dan jerami kacang hijau, jerami ini mengandung serat kasar
lebih rendah dibanding jerami padi, dan mengandung protein lebih
tinggi. Di samping itu jerami kacang-kacangan rasanya lebih enak,
sehingga disukai ternak dan secara alami pengaruhnya lebih baik terhadap
pertumbuhan ternak dibanding jerami padi. Kandungan gizi jerami kacang
tanah antara lain; protein 14,7 %, kalsium 1,5 %, dan phospor 8,20 %.
Kandungan gizi jerami kedelai; protein 16,6 %, kalsium 1,2 %, dan
phospor 0,20 %.
4. Jerami Padi
Salah
satu limbah pertanian yang cukup banyak dan mudah didapat adalah jerami
padi, sekam, dan dedak padi. Penggunaanya sangat beranekaragam antara
lain; untuk pakan, bahan industri kertas, dan pupuk. Hasil sampingan
pengolahan padi yang lain yaitu sekam padi dapat dipergunakan sebagai
bahan bakar untuk mamasak atau membakar batu bata, genteng atau
tembikar. Selain itu bisa digunakan sebagai media tanam atau dibuat
tungku, yang beermanfaat untuk bahan bakar yang murah dan tersedia dalam
jumlah banyak. Bahkan sekam padi yang dibakar sisanya berupa abu gosok
untuk pembersih alat rumah tangga. Jerami padi mengandung serat kasar
yang tinggi yaitu sekitar 40-50 %, untuk memberi pengaruh yang baik
terhadap pertumbuhan ternak jerami tersebut perlu dilakukan pengawetan
dengan Urea yang bertujuan untuk meningkatkan kadar gizi jerami.
Kandungan nilai gizi jerami yang penting antara lain: protein 4,10 % dan
lemak 1,60 %.
* Jenis Tepung
Biji-bijian
Limbah palawija ini berupa dedak jagung, bungkil kacang tanah, bungkil
kedelai, dedak padi dan onggok. Bahan makanan ini mudah didapat,
harganya murah serta jumlahnya cukup banyak. Sebagai bahan makanan
ternak mutunya cukup tinggi dan disukai ternak.
1. Dedak Jagung
Dedak
jagung merupakan sisa penggilingan jagung yang sangat baik diberikan
kepada ternak, hanya cara penyimpanannya menjadi sukar karena bersifat
mudah menyerap air, sehingga mudah menjadi lembab dan cepat rusak.
Kandungan dedak jagung; protein 9,8 %, serat kasar 9,8 %, lemak 6,4 %,
dan air 9,9 %.
2. Bungkil Kacang Tanah
Bungkil
ini merupakan limbah pengolahan kacang tanah menjadi minyak. Bungkil
kacang tanah mengandung protein paling tinggi diantara bungkil-bungkil
lain yang umum digunakan. Kandungan gizinya; protein 42,7 %, serat kasar
2,2 %, lemak 0,2 %, dan air 18,3 %.
3. Bungkil Kedelai
Bungkil
kedelai merupakan bahan makanan yang baik dan disukai ternak. Kandungan
asam aminonya lengkap mendekati susunan asam amino produksi hewani.
Kadar proteinnya tinggi, mudah dicerna dan kaya akan asam amino esensial
lainnya, tetapi sedikit mengandung cystine. Oleh sebab itu bila
dikombinasikan dengan jagung akan menjadi ransum yang sangat baik. Kadar
lemaknya sang tinggi sehingga pemberiannya kepada ternak perlu
dibatasi, umunya tidak lebih dari 25 % dalam keseluruhan makanan
konsentrat. Perlu diketahui bahwa kedelai mengandung semacam racun
(toxin), yang dalam jumlah banyak dapat menghambat pertumbuhan ternak.
Efek negatif ini akan hilang bila sebelum diberikan kepada ternak
terlebih dulu dimasak atau digoreng. Kandungan gizi bungkil kedelai
yaitu; protein 36,9 %, serat kasar 4,5 %, lemak 17,2 %, dan air 9,8 %.
4. Dedak Padi
Limbah
ini merupakan hasil sisa dari penggilingan dedak, mempunyai kulit gabah
yang mengandung banyak serat kasar dan mineral kandungan gizi dedak
padi adalah protein 13,5 %, lemak 0,6 %, serat kasar 13,0 %, kalsium 0,1
%, dan phospor 1,5 %.
5. Onggok
Onggok
adalah sampingan dari pembuatan tapioka yang berkisar antara 5-10 %
dari bahan bakunya. Onggok ini berguna sebagsi sumber karbohidrat untuk
stimulasi dalam pembuatan silase. Kandungan gizinya antara lain; protein
0,8 %, serat kasar 2,2 %, lemak
Sumber : BPTP Sumatera Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Harap Komentar Tidak Mengandung Unsur SARA