Minggu, 29 Desember 2013

Pemanfaatan Limbah Tanaman Palawija

Limbah diartikan sebagai sisa proses produksi utama selesai. Misalnya: jerami batang jagung atau daun jagung setelah dipanen buahnya, merupakan sisa sampingan dari proses produksi. Untuk mendayagunakan limbah pertanian yang berlimpah pada saat setelah panen agar mempunyai nilai tambah, maka limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan pakan. 


Jenis-Jenis Limbah Palawija
 
* Jenis Hijauan 

1. Jerami Jagung
Ditinjau dari segi nilai gizinya jerami jagung lebih rendah dibandingkan dengan jerami kacang-kacangan, tetapi lebih baik dibandingkan dengan nilai gizi jerami padi. Selain itu jerami jagung lebih disukai ternak. Kandungan jerami jagung antara lain; protein 7,7 %, kalsium 1,1 %, dan phospor 0,4 %.
2. Hijauan Daun Segar
Sampai saat ini limbah tanaman jagung yang potensial untuk makanan ternak adalah batang dan daun, baik dalam keadaan segar maupun kering. Pemberian daun jagung sebaiknya dipotong-potong dahul sepanjang ±10 cm. Kandungan gizi daun muda (belum berbunga) yaitu protein 19,29 %, lemak 4,03 %, serat kasar 32,21 %, dan abu 21,81 %. Daun jagung yang buahnya telah dipetik mengandung protein 5,56 %, lemak 1,25 %, serat kasar 33,58 %, dan abu 7,28 %.
3. Jerami Kacang-kacangan
Ada beberapa jenis jerami kacang-kacangan yaitu; jerami kedelai, jerami kacang tanah, dan jerami kacang hijau, jerami ini mengandung serat kasar lebih rendah dibanding jerami padi, dan mengandung protein lebih tinggi. Di samping itu jerami kacang-kacangan rasanya lebih enak, sehingga disukai ternak dan secara alami pengaruhnya lebih baik terhadap pertumbuhan ternak dibanding jerami padi. Kandungan gizi jerami kacang tanah antara lain; protein 14,7 %, kalsium 1,5 %, dan phospor 8,20 %. Kandungan gizi jerami kedelai; protein 16,6 %, kalsium 1,2 %, dan phospor 0,20 %.
4. Jerami Padi
Salah satu limbah pertanian yang cukup banyak dan mudah didapat adalah jerami padi, sekam, dan dedak padi. Penggunaanya sangat beranekaragam antara lain; untuk pakan, bahan industri kertas, dan pupuk. Hasil sampingan pengolahan padi yang lain yaitu sekam padi dapat dipergunakan sebagai bahan bakar untuk mamasak atau membakar batu bata, genteng atau tembikar. Selain itu bisa digunakan sebagai media tanam atau dibuat tungku, yang beermanfaat untuk bahan bakar yang murah dan tersedia dalam jumlah banyak. Bahkan sekam padi yang dibakar sisanya berupa abu gosok untuk pembersih alat rumah tangga. Jerami padi mengandung serat kasar yang tinggi yaitu sekitar 40-50 %, untuk memberi pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan ternak jerami tersebut perlu dilakukan pengawetan dengan Urea yang bertujuan untuk meningkatkan kadar gizi jerami. Kandungan nilai gizi jerami yang penting antara lain: protein 4,10 % dan lemak 1,60 %. 


* Jenis Tepung 

Biji-bijian Limbah palawija ini berupa dedak jagung, bungkil kacang tanah, bungkil kedelai, dedak padi dan onggok. Bahan makanan ini mudah didapat, harganya murah serta jumlahnya cukup banyak. Sebagai bahan makanan ternak mutunya cukup tinggi dan disukai ternak.
1. Dedak Jagung
Dedak jagung merupakan sisa penggilingan jagung yang sangat baik diberikan kepada ternak, hanya cara penyimpanannya menjadi sukar karena bersifat mudah menyerap air, sehingga mudah menjadi lembab dan cepat rusak. Kandungan dedak jagung; protein 9,8 %, serat kasar 9,8 %, lemak 6,4 %, dan air 9,9 %.
2. Bungkil Kacang Tanah
Bungkil ini merupakan limbah pengolahan kacang tanah menjadi minyak. Bungkil kacang tanah mengandung protein paling tinggi diantara bungkil-bungkil lain yang umum digunakan. Kandungan gizinya; protein 42,7 %, serat kasar 2,2 %, lemak 0,2 %, dan air 18,3 %.
3. Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai merupakan bahan makanan yang baik dan disukai ternak. Kandungan asam aminonya lengkap mendekati susunan asam amino produksi hewani. Kadar proteinnya tinggi, mudah dicerna dan kaya akan asam amino esensial lainnya, tetapi sedikit mengandung cystine. Oleh sebab itu bila dikombinasikan dengan jagung akan menjadi ransum yang sangat baik. Kadar lemaknya sang tinggi sehingga pemberiannya kepada ternak perlu dibatasi, umunya tidak lebih dari 25 % dalam keseluruhan makanan konsentrat. Perlu diketahui bahwa kedelai mengandung semacam racun (toxin), yang dalam jumlah banyak dapat menghambat pertumbuhan ternak. Efek negatif ini akan hilang bila sebelum diberikan kepada ternak terlebih dulu dimasak atau digoreng. Kandungan gizi bungkil kedelai yaitu; protein 36,9 %, serat kasar 4,5 %, lemak 17,2 %, dan air 9,8 %.
4. Dedak Padi
Limbah ini merupakan hasil sisa dari penggilingan dedak, mempunyai kulit gabah yang mengandung banyak serat kasar dan mineral kandungan gizi dedak padi adalah protein 13,5 %, lemak 0,6 %, serat kasar 13,0 %, kalsium 0,1 %, dan phospor 1,5 %.
5. Onggok
Onggok adalah sampingan dari pembuatan tapioka yang berkisar antara 5-10 % dari bahan bakunya. Onggok ini berguna sebagsi sumber karbohidrat untuk stimulasi dalam pembuatan silase. Kandungan gizinya antara lain; protein 0,8 %, serat kasar 2,2 %, lemak 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap Komentar Tidak Mengandung Unsur SARA